Minggu, 08 Mei 2011

NASA Buktikan Kebenaran Teori Einstein

Dua ramalan Albert Einstein dalam teori relativitas terbukti benar oleh misi Gravity Probe B milik NASA. Sebelumnya, teori Einstein tersebut sulit dikonfirmasi.
"Teori Einstein bertahan," kata Francis Everitt, kepala penelitian dari Stanford University, California, Amerika Serikat, Rabu (4/5/2011) lalu.
Ada dua aspek dalam teori Einstein mengenai gravitasi. Aspek pertama adalah efek geodesi, efek pembelokan ruang dan waktu di sekitar benda bergravitasi, seperti planet. Aspek kedua adalah "frame dragging", yakni jumlah struktur ruang dan waktu yang terbawa oleh objek berputar.
Untuk menguji teori ilmuwan kelahiran Jerman tersebut, NASA mengirim Gravity Probe B untuk mengorbit Bumi. Pesawat itu dilengkapi sebuah alat yang disebut "pelacak bintang" untuk mengikuti sebuah bintang bernama IM Pegasi. Jika efek geodesi dan frame dragging tidak ada, pelacak bintang seharusnya selalu terkunci dengan bintang selamanya.
Jika Einstein benar, arah putaran Gravity Probe B akan berubah sedikit demi sedikit akibat massa dan rotasi Bumi. Everitt menganalogikan efek ini dengan bola berotasi di dalam madu. "Madu dan benda-benda yang juga berada di dalam madu akan terseret," jelas Everitt.
Dengan menganalisis data, tim peneliti menemukan perubahan orientasi sekitar 6.600 miliarcsecond setahun-1 miliarcsecond, kata Everitt, sama dengan lebar sehelah rambut manusia dilihat dari jarak 16 kilometer. Perubahan yang sangat kecil yang mungkin Einsten sendiri pun sulit tunjukkan. Dalam bukunya The Meaning of Relativity, Einstein menuliskan, "Efek frame dragging muncul berdasarkan teori kami, meskipun tingkatannya sangat kecil sehingga pembuktian dengan entah eksperimen laboratorium apa yang harus dilakukan."
Pembuktian ini dapat membuat ilmuwan memahami beberapa kejadian di alam semesta. "Mengukur efek frame dragging akibat rotasi bumi punya implikasi besar," kata ahli fisika Clifford Will dari Washington University di St. Louis yang tidak terlibat dalam penelitian.
Contohnya, kata Will, frame dragging sepertinya punya peranan dalam memicu ledakan energi dari kuarsa, galaksi yang sangat jauh yang secara aktif berperan dalam lubang hitam. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
Sumber :
National Geographic Indonesia

Related Posts:

  • Memori Manusia dan Kera Ternyata MiripMemori manusia dan kera ternyata banyak kesamaan yang diketahui sebelumnya.Para ilmuwan menemukan bukti bahwa kera dapat mengingat berbagai bentuk sederhana dalam memorinya. Kera bahkan dapat menggunakan ingatannya tersebu… Read More
  • Penjelasan Bentuk Semesta Seperti Terompet Sebagai Sangkakala Saat Kiamat“Sebelum kiamat datang, apa yang sekarang di lakukan oleh malaikat Isrofil?”Jawabnya, “Sedang membersihkan terompetnya.” Mungkin yang ada di benak kita malaikat Isrofil itu seperti sesosok seniman yang asyik mengelap tero… Read More
  • Perang UFO Berhasil Direkam?Peneliti UFO Ed Grimsley, pada 30 April, merekam beberapa benda terbang tak dikenal di angkasa dan bergerak cepat sebelum menghilang dari pandangan.Dalam video yang ditampilkan, UFO tidak berbentuk seperti piring terbang. … Read More
  • Kenapa Orang Merokok?Fakta-fakta mengenai efek buruk merokok sudah jelas: 1 dari 10 orang dewasa meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan rokok. Sekitar 5 juta per tahun jumlahnya. Itu data menurut WHO.Larangan-larangan merokok sudah di… Read More
  • Vaksin HIV Baru Efektif Melindungi MonyetLangkah menemukan vaksin HIV/AIDS semakin dekat ke tujuan setelah vaksin baru yang diuji coba pada monyet dinyatakan berhasil. Vaksin yang diuji coba pada monyet rhesus tersebut berhasil melindungi 13 dari 24 monyet yang d… Read More

0 komentar: