Senin, 16 Mei 2011

Vaksin HIV Baru Efektif Melindungi Monyet



Langkah menemukan vaksin HIV/AIDS semakin dekat ke tujuan setelah vaksin baru yang diuji coba pada monyet dinyatakan berhasil. Vaksin yang diuji coba pada monyet rhesus tersebut berhasil melindungi 13 dari 24 monyet yang dilibatkan dalam ekperimen.

Pada eksperimen itu, para peneliti menyuntikkan vaksin yang mengandung rhesus cytomegalovirus (CMV), virus yang sudah dimodifikasi secara genetik. Vaksin tersebut berhasil memberikan perlindungan terhadap simian immunodeficiency virus (SIV), sejenis virus HIV yang menyerang monyet. Dari 13 monyet yang dilindungi, 12 di antaranya masih terlindungi selama setahun berikutnya.

Vaksin HIV Baru Efektif Melindungi Monyet
Vaksin tersebut bekerja dengan cara menstimulasi produksi sel darah merah tertentu yang disebut "efektor memori sel-T" yang tetap mampu berjaga-jaga di dalam tubuh, bahkan dalam waktu yang lama setelah infeksi mereda. Profesor Louis J. Picker, pemimpin eksperimen yang berasal dari Vaccine and Gene Therapy Institute Oregon, mengumpakannya dengan tentara bersenjata yang selalu siaga.

Perkembangan ini disambut baik para ahli dan peneliti yang fokus di bidang yang sama. Profesor Sir Andrew McMichael dari Oxford University menyambut gembira hasil studi tersebut karena membuka kemungkinan untuk membasmi virus HIV/AIDS melalui respons kekebalan yang kuat. "Namun saya masih mengkhawatirkan aplikasi pendekatan ini pada manusia," katanya.

Masalah yang dikhawatirkannya terletak pada potensi keamanan dan terkait masalah regulasi menyuntikkan CMV kepada manusia. Pasalnya, CMV belum sepenuhnya jinak dan dapat menyebabkan beberapa penyakit. "Sangat berisiko jika disuntikkan kepada manusia dan ternyata menimbulkan masalah yang tidak bisa diatasi," kata profesor McMichael.

Meski begitu, Profesor Picker optimistis masalah itu bisa diatasi pada eksperimen dan studi selanjutnya. Ia pun menunjuk vaksin cacar yang pada masa awal pengembangannya mengandung risiko kesehatan bagi manusia. (Sumber: BBC)
Adapted From : National Geographic Indonesia

Related Posts:

  • Sisi Baik dan Buruk Meminum Kopi Sebagian orang beranggapan, minum kopi adalah kebiasaan buruk. Pada kondisi tertentu, hal ini bisadianggap benar. Pada ibu hamil misalnya, mereka harus menghindari konsumsi kafein karena dapat menyebabkan komplikasi pada ja… Read More
  • Vaksin HIV Baru Efektif Melindungi MonyetLangkah menemukan vaksin HIV/AIDS semakin dekat ke tujuan setelah vaksin baru yang diuji coba pada monyet dinyatakan berhasil. Vaksin yang diuji coba pada monyet rhesus tersebut berhasil melindungi 13 dari 24 monyet yang d… Read More
  • Kenapa Orang Merokok?Fakta-fakta mengenai efek buruk merokok sudah jelas: 1 dari 10 orang dewasa meninggal akibat penyakit yang berkaitan dengan rokok. Sekitar 5 juta per tahun jumlahnya. Itu data menurut WHO.Larangan-larangan merokok sudah di… Read More
  • 10 Makanan yang Beracun, Tetapi Kita Tidak MengetahuinyaKita banyak yang tidak mengetahui kandungan yang ada pada makanan yang sering kita makan, padahal banyak sekali makanan yang mempunyai kandungan zat yang berbahaya bagi tubuh dan yang lebih menarik adalah ternyata banyak seka… Read More
  • Alergi-alergi Aneh Alergi debu, biasa. Alergi bulu anjing, sering ditemui penderitanya. Tapi alergi air? Nah loh. Masih ada alergi-alergi terhadap hal-hal yang mungkin tak pernah terpikirkan. Apa saja? Ini beberapa di antaranya.Air(Wat… Read More

0 komentar: