Senin, 09 Maret 2015

'Penyelamat' Lalu Lintas

Kalau ngomongin masalah dunia lalu lintas di dunia ini pasti ga ada habis-habisnya. Lalu lintas yang carut marut bisa di sebabkan oleh banyak hal. 

Bisa karena jumlah kendaraan yang semakin banyak tanpa disertai penambahan jalan atau mungkin emang traffic jam yang amburadul tanpa disertai dengan pengaturan traffic yang memadai. 

Disini gue mau cerita suka duka gue selama menggunakan transportasi umum dengan lalu lintas yang buruk. 
Seketika gw harus pagi2 jam 6pagi sudah otw nungguin angkot. Padahal gue kerja di bekasi. Dan jam kerja gue dimulai jam 8. 

Ya ampun namanya nunggu angkot dimana-mana kalau belum penuh pasti belum jalan. Betul ga? 
Disinilah dukanya menggunakan angkot karena banyaknya angkot dengan trayek yang sama. 

Kalau naik angkot tempat kerja gue beraja jauh banget. Secara gue berangkat jam enam pagi tiba di kerjaam jam setengah 8. Itu karena gue harus nyambung angkot sih. Gak tanggung-tanggung sehari gue harus naik tiga angkot berbeda. Bolak balik sehari gue udah 30ribu. Ampun deh  
Bagaimana lagi. Gue bukannya gak ada alternative kendaraan lain(motor red) tapi karena itu motor abang gue dan pastilah itu dipake dia buat kerja juga. Eh motor ada dua sih. Tapi-tapi gue gak punya SIM ntar kenapa-kenapa lagi di jalanan. 
Kalau ada operasi lalu lintas gimana hayo. 

Itu sih tergangung nasib sih ya. Kena razia polisi apa enggak. Haha 

Sebenarnya kalau kondisi lancar jarak antara rumah gue dan tempat kerja gue gak terlalu jauh. Orang masih di daerah bekasi kok ya. Cuma bedanya rumah yang gue tinggalin sekarang masuknya kabupaten bekasi. Sedangkan tempat kerja gue udah masuk kota bekasi. 

Ya intinya masih bekasi lah ya. 
Buset prolognya panjang bener ya pake curhat segala. Iyu sih derita loe haha 
Udah-udah Kita mulai aja. Begini ceritanya 

Pernah seketika gue berangkat dari rumah gue ketempat kerja pakai motor. Gue sengaja lewat jalan kecil, bukanya lewat jalan protokol yang banyak di lewatin banyak mobil. 
Ternyata ampun. Bekasi banyak sekali para borju bahkan di pedalamanpun banyak yang mempunyai mobil. Tapi banyaknya orang kaya juga disertai banyaknya orang gak punya. 
Buktinya makin banyak juga angkot yang penuh sesak dengan penumpang. 

Yah mobil ditambah mobil (angkot) hasilnya adalah rebutan jalan dan menyebabkan macet. Disini diperparah dengan banyaknya motor. Mungkin kalangan menengah kebawah ya para pemilik motor ini(termasuk gue) hehe. 
Nah penguna motor ini juga kadang suka main salip dan menyebabkan mobil yang berlainan arah susah untuk berjalan.dalam keadaan stuck ini. Ternyata polisi pengatur lalu lintas ga ada. 
Ya iyalah secara jalanan biasa. Kecil dan diluar jangkauan polisi lalu lintas(boleh jadi alasan gak ya) 
Walhasil munculah penyelamat. Iya penyelamat. Dia pengatur lalu lintas sipil. Yang semacam sukarekawan gitu sih ya. but setelah gue telusur ternyata mereka ga pure ngebantu karena nyata-nyata dan ternyata serta terpampang nyata mereka membawa perlengkapan semacam kotak amal. Hehe jadi ini menjadi matapencaharian buat mereka.? Thats right. apalagi sebagian besar mereka adalah tukang ojeg yang mangkal.(belum di konfirmasi)

Ya karena ini sudah menjadi objek bisnis maka dimana disitu ada uang maka disitu yang didahulukan. 
Yah mereka yang semula gue rasa penyelamat lalu lintas ternyata lebih mementingkan para orang berada yang memakai mobil mewah. 

Ya pasti karena ketika para mobil tersebut diberi akses jalan duluan maka mereka mendapat tips/duit yang lumayan lah buat nambah penghasilan. Iya donk. 
Nah disinilah masalah mulai bergambahm disaat uang berbicara maka keselarasan itu akan berubah seiring dengan kepentingan. Antrian kendaraan yang mengular bahkan hampir menyamai panjangnya naga baruklinting tak dihiraukan si pengatur lalu lintas dadakan. 

Gue dan para pengguna jalan sudah pasti tidak bisa berbuat apa apa. Lah wong kita cuma lewat doang. Ga bayar lagim 
Eta klw dibilang gak bayar gue juga kurang setuju. Pasalnya kitakan bayar pajak juga tiap tahun dari penghasilan kita kan ya. Nah loh. 

*pemilik mobil di jabodetabek ternyata beragam dari orang menengah bawah juga banyak yang punya mobil. Mungkin karena banyaknya mobil murah (program LCGC) 

Buah simalakama juga sih kalau ngomongin mobil murah. 
Lah nyimpang jauh banged bahasan gue.

0 komentar: